Hari ini Senin, 25 November merupakan hari special, hari yang mengajak kita untuk mengenang, mengahargai dan mengapresiasi dengan tinggi sosok yang sangat berjasa meskipun tanpa tanda jasa. Siapa lagi kalo bukan guru kita.
Guru merupakan sosok yang memiliki peran penting dalam hidup kita. Sosok pendidik yang tidak hanya sebagai pentransfer ilmu melainkan juga sebagai motivator dalam kebaikan.

Sukses nya seseorang tidak akan terlepas dari bimbingan dan jasa seorang guru. Melalui seorang guru, ruh kita dididik menjadi lebih baik taat dan dekat kepada Allah. Melalui ilmu yang disampaikannya, kita menjadi tahu mana yang sebaiknya dilakukan dan mana yang harus ditinggalkan. Melalui bimbingannya kita menjadi lebih banyak tahu bagaimana cara memaknai kehidupan. Melalui kesabaran dan ketulusannya, kita diajarkan untuk pandai dalam menghargai, peduli, mengenali diri sendiri dan mengenali Sang Pemilik Kehidupan ini.
Dari apa yang dilakukannya, seorang guru tidak pernah mengharapkan imbalan apapun melainkan kebaikan dan melihat murid-muridnya menjadi lebih baik.
Sebagai murid yang baik yang mengaharapkan keberkahan hidup melalui ilmu, sudah seharusnya untuk memuliakan dan mengharapkan keridhaan guru guru kita. Sebagaimana pesan Imam Burhanuddin az-Zarnuji dalam Kitab Ta’limul Muta’allim fi Thariqit Ta’allum yang menyebutkan bahwa seorang pelajar tidak pernah mendapatkan ilmu jika tidak memuliakan ilmu, orang yang berilmu, dan guru-gurunya.

Banyak cara yang bisa dilakukan sebagai bukti tadzim kita kepada ilmu melalui tadzimnya kita kepada guru guru kita. Diantaranya adalah dengan memperhatikan adab adabnya terhadap guru. Mulai dari mendahului memberi salam, menutup aib guru dan
tidak menyinggung perasaan guru apalagi sampai melukai hati gutu.

Hal lain yang bisa kita lakukan, jika posisi kita masih di lingkungan pesantren maka, kita bisa berkhidmah dengan fisik dan tenaga kita diantaranya membantu meringankan pekerjaan rumah kyai, membantu melayani para Santri dan hal yang paling sederhana adalah taat terhadap peraturan – peraturan yang di tetapkan oleh Kyai.
Atau bisa juga berkhidmah melalui harta seperti menyisihkan sebagian harta untuk membantu pembangunan pesantren atau membantu menyejahterakan santri.
Dan yang tak penting adalah dengan selalu mendo`akan guru guru kita baik yang masih ada atupun yang sudah wafat. Sebagimana Imam Ahmad bin Hanbal pernah berkata, “Tidaklah aku tidur sejak tiga puluh tahun, melainkan aku pasti mendoakan Imam As-Syafi’I dan meminta ampunan untuknya.”

Maka dari itu, di moment special ini mari wujudkan rasa tadzim kita melalui doa untuk guru guru kita.

Semoga Allah selalu melindungi Nya, memberikan keberkahan dan kebahagiaan yang tak terhingga di dunia dan akhirat.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ عَلَّمَنَا وَارْحَمْهُمْ، وَأَكْرِمْهُمْ بِرِضْوَانِكَ الْعَظِيْمِ، فِي مَقْعَد الصِّدْقِ عِنْدَكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Artinya, “Wahai Allah ampunilah guru-guru kami dan orang yang telah mengajarkan kami. Sayangilah mereka. Muliakanlah mereka dengan ridha-Mu yang agung, di tempat yang disenangi di sisi-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara penyayang.”

(Winda)

yuk sampaikan Do’a terbaiknya di kolom komentar..